Minggu, 09 Agustus 2009


"TERBANG"
Hal yang hampir diimpikan semua orang...ya tapi tidak semua teman saya ingin bisa terbang, ada yang ingin bisa menembus tembok, mau ngambil (bahasa halusnya) uang di BI katanya, ada juga yang ingin bisa "tidak terlihat", dan alasannya tidak mungkin saya jelaskan disini, cenderung cabul soalnya.
Foto ini mungkin BIASA buat kamu yang mengerti fotografi,warna, komposisi, atau apalah itu namanya yang kamu tau, tapi ada cerita yang saya alami dan yang sang "model" derita pada saat itu. Pada hari itu kapanlah itu saya lupa, pokoknya sore yang cerah buat memainkan kamera dengan skill jepretan saya yang sangat rendah,kami bertiga, satu wanita, dua pria, salah satunya perawakannya macho, bukan saya tentunya. Sehabis kami mengambil gambar di kuburan cina (karena kebanyakan yang dikubur orang cina, kalo orang arab, kuburan arab namanya), saya tertarik mengambil gambar aktivitas anak-anak di kolam renang umum milik teman saya yang wanita itu. Kebetulan ada bocah bocah yang mencoba terbang walaupun mereka tau mereka pasti jatuh ke air, yah lompat lah kalo kata mereka, tetapi kalo kata saya mereka sedang latihan buat terbang. Awalnya mereka biasa-biasa saja, ngga ceria sama sekali, FLAT, pas mereka liat saya sedang mengambil gambar mereka, langsung mereka seakan akan "LIAT NIH GW!", biasalah, mungkin mereka mengira saya reporter sebuah surat kabar "ANAK BERBAKAT",jadi mereka menunjukan kemampuannya masing-masing terbang dan jatuh ke air.
Nah yang duduk di kiri itu tuh, liat deh, dia bilang gini pake bahasa sunda, "salto atuh, bisa teu maneh" (salto dong, bisa ga ?), dan akhirnya setelah itu dia salto.
"DUUUKKK", suara itu samar terdengar, beberapa detik kemudian, air menjadi merah, sial, gejala alam apa ini fikir saya. TAAAUUUNNYYAAA....sang anak yang melakukan loncat salto ala ninja itu kejeduk pinggiran kolam, lukanya cukup dalam, tulang bagian kepala belakangnya terlihat. Kaget, ya namanya orang indonesia, parno takut dibakar massa karena mereka mengira saya yang nyuruh salto. langsung saya mengambil lap untuk menghentikan darahnya yang merah kental yang terus mengalir. Akhirnya dia pulang dibawa mas mas penjaga kolam.
Mungkin ini pelajaran bagi saya dan kawan kawan yang sedang mengambil gambar dengan model yang berbakat seperti anak tersebut, jangan lah meminta pose pose dan aksi aksi yang aneh, tanpa title SSTNTMN (sarjana stuntman) di belakang nama modelnya.